Selasa, 12 Juni 2012

Sebulan Puasa Suci Ramadhan Dan Acara Televisi Ramadhan


  Tak Terasa Sekali. Sebulan Lagi akan berpuasa. Ariyanda jadi terngiang akan masa-masa indah di bulan puasa. Mengapa saya katakan demikian ? karena Umat Islam dan umat agama di seluruh dunia melaksanakan bulan suci Ramadhan. Yang penuh dengan khidmat dan khusyu ini. Pada saat buka puasa pun. Menjadi lebih meriah. Dan pada awal menantikan berbuka puasa disebut ngabuburit.

  Anda yang juga beragama Islam pada satu bulan sebelum puasa. Terasa deg-degan. Memperoleh pahala yang berlimpah ruah. Dan menambah kenikmatan lebih dari kebaikan bulan puasa yang suci ini. Saat sahur. Banyak orang yang mengumandangkan seruan “Sahur. Sahur. Sahur. Sahur.” Berulang kali diteriakkan. Untuk membangunkan orang sahur lewat kentongan atau anda dapat menggunakan lagu dari Komputer dan telepon anda. Sekedar membangunkan sahur tanpa harus berteriak. Dan desingan petasan yang mengganggu kenyamanan pejalan kaki.

  Di Televisi. Pada saat sore hari. Kita menonton acara TV yang berhubungan dengan bulan suci puasa. Semuanya itu demi menghibur anda. Dan segalanya menjadi lebih ringan sekedar menanti dan terus menanti azan maghrib. Ada acara kultum. Yang disingkat kuliah tujuh menit menunggu suara azan maghrib merdu di layar televisi anda. Tapi sayangnya azan maghrib masih saja tetap dipenuhi iklan sampah. Acara buka puasa tak sesuai dengan keadaan bulan puasa. Dan juga acara sahurnya masih sama. acara kuis melulu. Tapi bagaimana lagi. Agar menghibur pemirsa di rumah dan penonton di studio.

  Saya mengharapkan. Anda tidak akan pernah batal puasa. Meskipun hamil. Hamil adalah duri penghalang. Tapi orang hamil sebaiknya tunda niat untuk bulan puasa. Alias mengqodho dahulu. Musafir, dan terakhir orang yang tua renta. Tunda niat untuk berpuasa. Dari itu kita tunggu saja tanggal puasanya nanti. Selamat menunaikan ibadah puasa. Salam dari Ariyanda.

Masalah Iklan Rokok Dan Dampaknya

  Rokok dan empu iklannya. Siapa yang nggak kenal akan iklan rokok ? yang setiap kali iklan itu disiarkan Cuma menampangkan ibarat tentang gaya dan rokok. Ini terjadi dan disiarkan pada jam malam hari. Jam 21.00 WIB ke atas. Tapi iklan Rokok menimbulkan Dilema bagi dunia iklan di Indonesia.

  Iklan rokok sampai Ariyanda tuliskan di sini. Adalah gaya ngeclub. Dan bergaya dengan sangat berbahaya. Seperti joget dengan kepala berputar. Kaki ke arah jeruji. Dan masih banyak lagi gaya yang membahayakan. Tapi mengapa iklan rokok tidak diberi tulisan berhuruf besar yang dapat menasihati “Adegan jangan di tiru.” Atau “adegan ini hanya dapat dilakukan professional saja.” Sudah keterlaluan iklan di waktu malam hari. Terutama iklan rokok yang Cuma mengandalkan rasa dan ekspresi itu.

  Sayangnya Pemerintah tidak menghentikan iklan rokok tersebut. KPI harusnya berperan sangat penting. Melarang iklan rokok. Kok malah disiarkan lagi. Hampir setiap hari selalu begitu. Yang lebih memalukan lagi adalah saat anak-anak menonton televisi tengah malam. Dan mencoba-coba meniru gaya joget mereka di televisi. Lantaran pengawasan orang tua yang rendah. Seharusnya stasiun televisi tidak usah menyiarkan rokok. Kalo iklan rokok ngga disiarkan. Stasiun televisi yang rugi. Kata siapa iklan rokok dapat menguntungkan ? padahal iklannya sudah keterlaluan dan kebangetan. Tidak ada unsur mendidik sama sekali. Iklan malam kalo bisa yang mendidik kek.

  Iklan yang baik adalah iklan yang mengajak pemirsa dan pendengar melakukan sesuatu hal yang positif. Dan bersifat ajakan. Tetapi iklan rokok lebih memalukan lagi. Rokok dapat diibaratkan dalam sebuah gaya. Awal mula. Dan lain-lain. KPI seharusnya memberhentikan iklan rokok dari sekarang sebelum masalah berat menjadi-jadi.

Acara Wide Shot Dan Sisi Kewarganegaraan


  Wide Shot adalah sebuah acara citizen journalism. Yang berarti jurnalis warga. Acara Wide shot dari Metro TV menyajikan berita dengan sentuhan hiburan. Mengapa ada Unsur hiburan di acara wide shot ? Sederhana dari Ariyanda. Saat saya mengamati di televisi saya sendiri. memang itu benar seperti yang saya tanyakan. News entertainment.

  Segmen yang awal pertemuannya adalah sekilas tentang citizen journalism yang dipilih dari hasil seleksi tim Metro TV. Meliputi video yang dibahas. Dan menyeleksi video-video yang dari kiriman dari pemirsa wide shot yang tentu saja antusias terhadap acara wide shot. Pada segmen yang pembawa acara tentukan. Dan video yang menarik dan layak akan disiarkan di acara wide shot. Lantas anda meliput kejadian yang ada di sekitar kita. Dan keluarga anda yang turut serta menyaksikan penampilan anda meliput. Seperti wartawan sungguhan.

  Acara ini terinspirasi dari acara luar negeri yang menyiarkan acara sama. dengan konsep dan tema yang sama. sama-sama citizen journalism. Yang bermakna jurnalis warga. Seperti di dalam penjelasan saya sebelumnya. Cara-caranya kirimkan video yang anda sajikan atau menjadi tema bahannya ke situs acara wide shot (Baca disini : Metro TV) maka telepon dari Metro TV akan meminta anda ke Jakarta. Kalau anda mengirimkan video ke Metro TV lewat jalan lain. Anda harus menyiapkan media penyimpanan untuk Metro TV. Maka selanjutnya anda harus berangkat ke Jakarta dan disana tim Metro TV akan menjelaskan kepada pengirim video yang sebelumnya dikirimkan mengenai hal urusan peliputan. Kemudian di makeup dan terjun ke lapangan dan anda bisa masuk TV dengan cara-cara itu. Anda akan senang jika anda masuk televisi. Aduh bangga dan senangnya.

  Dari sisi kewarganegaraan acara wide shot. Kini mulai terasa sekali. Mengisahkan suasana yang berbeda. Seperti kehidupan di pemukiman kumuh. Dan masalah-masalah yang sering dihadapi di Indonesia dan menjadi sorotan di media massa. Dan masih banyak lagi. Dan lebih uniknya lagi. Acara wide shot tak pernah disiarkan di stasiun televisi Indonesia manapun yang menyiarkan acara serupa. Acara yang sangat bagus. Selain menambah pengetahuan. Melihat keadaan sekitar. Juga menjadi inspirasi bagi yang melihat dan mendengarkan dan anda yang akan merasakannya nanti.

  Anda fans acara wide shot Metro TV ? kunjungilah facebook dengan kata kunci “Wide Shot.” Atau anda menonton acara ini setiap hari Senin hingga Jumat pada jam 13.05 WIB. Dan acara ini dipandu oleh tiga pembawa acara Metro TV. Dan segmen-segmen anda yang melihatnya saat anda menonton acara wide shot. Slogan sederhana untuk acara wide shot. “Citizen journalism for Indonesia.”

Nasib Tragis Para Pahlawan Devisa Negara

  Duh. Tragis nasib para tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi yang majikannya tega menyiksa para pembantunya ! Lontaran kata-kata tersebut sering diutarakan oleh seseorang yang mengaku kecewa dan setengah putus harapan karena apa ? Karena tewasnya para pahlawan devisa Negara yang merantau ke luar negeri semata-mata untuk mencukupi kebutuhan anak dan keluarganya di tanah air Indonesia. Dan berakhir dengan meninggalnya TKI Indonesia kita. Berlaku juga untuk para TKW Indonesia.

  Pemerintah Indonesia seakan-akan menutup sebelah mata dengan kasus tragisnya para pahlawan devisa Negara yang berusaha mati-matian mencukupi kebutuhan anak dan keluarganya di tanah air Indonesia dan hasil jerih payah demi devisa Negara Indonesia. Mengapa ? pada awal para TKI ke Arab Saudi. Tidak di bekali ilmu ketrampilan dan bahasa yang memudahkan mereka untuk berkomunikasi antara orang Indonesia dengan orang luar negeri. Tidak diterapkan. Yang lebih parah dan memalukan lagi adalah kasus kekerasan yang terjadi berturut-turut. Seperti penyiksaan. Pembunuhan. Sampai paling tragis. Menyiram dengan air panas dan berakhir luka melepuh di sekujur badannya. Sampai dilarikan ke rumah sakit terdekat. Itupun berlaku untuk para TKW Indonesia. Bukannya diuntungkan. Malah rugi didapatkannya. Pemerintah Arab Saudi bersama dengan dubesnya meminta TKW atau TKI di-didik dahulu. Tapi sudah terlambat. Karena apa ? karena TKI dan TKW yang sudah sampai di Arab Saudi langsung kerja tanpa melalui proses pendidikan di negeri surga tenaga kerja.

  Bahkan kasus yang lebih mengenaskan lagi adalah kematian seorang pahlawan devisa Negara dan dipenjaranya TKI di penjara Negara mereka. Dan meminta untuk membayar uang tebusan. Ariyanda anggap masalah tersebut telah mencoreng citra TKI dan TKW di Indonesia sekarang. Kasus tersebut bukan yang pertama kalinya. Terus berlanjut dan berulang kembali. Bagi para pahlawan devisa Negara yang selamat dari siksaan para majikan atau atasannya. Cuma untuk menyarankan menuruti perkataan majikan berikut perintahnya. Sayangnya. Komunikasi antara pembantu dan majikan yang tidak kompak. Sehingga timbul perpecahan, dan berakhir dengan kekerasan yang penuh luka dan berbau daki dekil.

  Bahkan ada TKI dan TKW dideportasi dari Negara tujuan bekerjanya. Karena tidak memenuhi syarat dari Negara yang mempekerjakan TKI dan TKW. Atau ingin mempekerjakan yang bukan warga Negara Indonesia. Melainkan Negara lain. Seperti Malaysia. Thailand. Vietnam. Dan juga Negara sekitar Asia tenggara. Solusinya hanya sederhana. Bekerja di negeri Indonesia sendiri. tapi minimnya lapangan kerja. Ketrampilan. Dan modal usaha menjadi pemicu masalah ini kian parah. Sayangnya pemerintah Indonesia tak menanggapi masalah yang serius ini. Sampai kapan Indonesia terbebas dari masalah Tenaga Kerja Indonesia yang berakhir dengan kasus Tragedi yang memalukan ?