Selasa, 12 Juni 2012

Masalah Iklan Rokok Dan Dampaknya

  Rokok dan empu iklannya. Siapa yang nggak kenal akan iklan rokok ? yang setiap kali iklan itu disiarkan Cuma menampangkan ibarat tentang gaya dan rokok. Ini terjadi dan disiarkan pada jam malam hari. Jam 21.00 WIB ke atas. Tapi iklan Rokok menimbulkan Dilema bagi dunia iklan di Indonesia.

  Iklan rokok sampai Ariyanda tuliskan di sini. Adalah gaya ngeclub. Dan bergaya dengan sangat berbahaya. Seperti joget dengan kepala berputar. Kaki ke arah jeruji. Dan masih banyak lagi gaya yang membahayakan. Tapi mengapa iklan rokok tidak diberi tulisan berhuruf besar yang dapat menasihati “Adegan jangan di tiru.” Atau “adegan ini hanya dapat dilakukan professional saja.” Sudah keterlaluan iklan di waktu malam hari. Terutama iklan rokok yang Cuma mengandalkan rasa dan ekspresi itu.

  Sayangnya Pemerintah tidak menghentikan iklan rokok tersebut. KPI harusnya berperan sangat penting. Melarang iklan rokok. Kok malah disiarkan lagi. Hampir setiap hari selalu begitu. Yang lebih memalukan lagi adalah saat anak-anak menonton televisi tengah malam. Dan mencoba-coba meniru gaya joget mereka di televisi. Lantaran pengawasan orang tua yang rendah. Seharusnya stasiun televisi tidak usah menyiarkan rokok. Kalo iklan rokok ngga disiarkan. Stasiun televisi yang rugi. Kata siapa iklan rokok dapat menguntungkan ? padahal iklannya sudah keterlaluan dan kebangetan. Tidak ada unsur mendidik sama sekali. Iklan malam kalo bisa yang mendidik kek.

  Iklan yang baik adalah iklan yang mengajak pemirsa dan pendengar melakukan sesuatu hal yang positif. Dan bersifat ajakan. Tetapi iklan rokok lebih memalukan lagi. Rokok dapat diibaratkan dalam sebuah gaya. Awal mula. Dan lain-lain. KPI seharusnya memberhentikan iklan rokok dari sekarang sebelum masalah berat menjadi-jadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar