Tak terasa, bulan puasa sudah semakin dekat. Sekitar
beberapa hari lagi. Tapi di lain hal itu. Masih saja. Ada kebutuhan pokok yang
naik. Maklumlah. Namanya bulan puasa semakin dekat. Jadinya naik. Kencangkan
ikat pinggang ! ini peribahasa layak untuk orang berhemat. Terutama menjelang
Ramadhan yang tak lama lagi akan dimulai.
Kenaikan bahan pokok. Sudah menjadi kebiasaan
para pedagang demi meraup keuntungan yang besar. Sehingga masyarakat kelas ke
bawah harus berpikir sekali lagi. Karena apa ? Dari sekian barang yang ada di
pasaran. Mayoritas naik. Sekurangnya normal. Kurangnya pasokan memicu penyebab
kenaikan harga yang semakin mencekik. Bukan mencekik leher manusia. Tapi
tentunya mencekik konsumen yang berencana membeli bahan pokok yang akan
dibelinya nanti. Menjelang Lebaran, kenaikan bahan pokok makin menjadi-jadi.
Sampai saat ini. Harga barang pokok terjadi
pada harga daging. Karena daging adalah bahan pokok yang paling banyak dicari
oleh konsumen. Karena pasokan dari peternak minim. Sehingga pedagang daging
menaikkan harga daging. Mulai dari kenaikan 10 sampai dengan kenaikan yang
drastis. Sehingga daya beli membeli daging pun menurun. Begitu juga bahan pokok
yang lainnya. Tetap sama. kenaikan harga tak berujung. Tak pernah normal.
Harga paling fantastis adalah sampai ratusan
ribu Rupiah. Biasanya harga termahal tersebut terjadi pada harga beras. Beras
kualitas rendah sampai kualitas tinggi. Sehingga dengan sangat terpaksa.
Pembeli harus membeli beras dalam jumlah sedikit. Gunanya menghemat pengeluaran
yang dikeluarkan konsumennya.
Meski telah diadakan operasi pasar murah
Ramadhan. Masih saja. Tetap tinggi harganya. Dan semakin menderita lagi.
Menurunkan harganya agar stabil. Dan memperoleh sembako (sembilan bahan pokok)
secara gratis dan murah. Dan lebih memilih membeli di toko yang murah daripada
membeli langsung di operasi pasar murah yang dicanangkan pemerintah.
Kenaikan bahan pokok dapat terjadi. Jika
permintaan akan daging. Dan kebutuhan pokok yang lainnya menurun. Sebaliknya.
Tidak akan mengalami kenaikan jika permintaannya besar. Sudah tradisi jual
beli. Tak satupun harga yang benar-benar pasti. Solusinya dengan cara menghemat
pengeluaran. Dan berpikir matang-matang bahan pokok yang akan dibelinya saat
bulan Puasa. Mengatur keuangan untuk keperluan bulan puasa. Menormalkan harga.
Membantu masalah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar