Sabtu, 07 Juli 2012

Bulan Puasa Dan Kenaikan Harga Bahan Pokok


  Tak terasa, bulan puasa sudah semakin dekat. Sekitar beberapa hari lagi. Tapi di lain hal itu. Masih saja. Ada kebutuhan pokok yang naik. Maklumlah. Namanya bulan puasa semakin dekat. Jadinya naik. Kencangkan ikat pinggang ! ini peribahasa layak untuk orang berhemat. Terutama menjelang Ramadhan yang tak lama lagi akan dimulai.

  Kenaikan bahan pokok. Sudah menjadi kebiasaan para pedagang demi meraup keuntungan yang besar. Sehingga masyarakat kelas ke bawah harus berpikir sekali lagi. Karena apa ? Dari sekian barang yang ada di pasaran. Mayoritas naik. Sekurangnya normal. Kurangnya pasokan memicu penyebab kenaikan harga yang semakin mencekik. Bukan mencekik leher manusia. Tapi tentunya mencekik konsumen yang berencana membeli bahan pokok yang akan dibelinya nanti. Menjelang Lebaran, kenaikan bahan pokok makin menjadi-jadi.

  Sampai saat ini. Harga barang pokok terjadi pada harga daging. Karena daging adalah bahan pokok yang paling banyak dicari oleh konsumen. Karena pasokan dari peternak minim. Sehingga pedagang daging menaikkan harga daging. Mulai dari kenaikan 10 sampai dengan kenaikan yang drastis. Sehingga daya beli membeli daging pun menurun. Begitu juga bahan pokok yang lainnya. Tetap sama. kenaikan harga tak berujung. Tak pernah normal.

  Harga paling fantastis adalah sampai ratusan ribu Rupiah. Biasanya harga termahal tersebut terjadi pada harga beras. Beras kualitas rendah sampai kualitas tinggi. Sehingga dengan sangat terpaksa. Pembeli harus membeli beras dalam jumlah sedikit. Gunanya menghemat pengeluaran yang dikeluarkan konsumennya.

  Meski telah diadakan operasi pasar murah Ramadhan. Masih saja. Tetap tinggi harganya. Dan semakin menderita lagi. Menurunkan harganya agar stabil. Dan memperoleh sembako (sembilan bahan pokok) secara gratis dan murah. Dan lebih memilih membeli di toko yang murah daripada membeli langsung di operasi pasar murah yang dicanangkan pemerintah.

  Kenaikan bahan pokok dapat terjadi. Jika permintaan akan daging. Dan kebutuhan pokok yang lainnya menurun. Sebaliknya. Tidak akan mengalami kenaikan jika permintaannya besar. Sudah tradisi jual beli. Tak satupun harga yang benar-benar pasti. Solusinya dengan cara menghemat pengeluaran. Dan berpikir matang-matang bahan pokok yang akan dibelinya saat bulan Puasa. Mengatur keuangan untuk keperluan bulan puasa. Menormalkan harga. Membantu masalah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar