Kamis, 10 Mei 2012

Antara Daun Pisang Dengan Plastik Bungkus

  Ariyanda pernah membayangkan. Pakaian dimasukkan ke dalam bungkus daun pisang. Rasanya itu mustahil. Malah merusak desain pakaian. Itu dalam bayangan tidur Ariyanda. Sedangkan satu lagi adalah gorengan ke dalam bungkus plastik. Itu rasanya benar-benar adanya. Satu yang kontra dan satu lagi yang setuju. Semuanya melekat ke dalam satu. Satu ikatan bungkusan.

  Pemberitaan media massa yang berbentuk rumor. Adalah Plastik bungkus. Akan digantikan oleh bungkus daun pisang. Tapi ada masyarakat yang menentang dengan alasan sederhana. Tidak ada yang cocok dengan barang yang akan dikemas. Terutama pakaian. Sama seperti dalam penjelasan saya di awal pertemuan. Tapi yang makanan ini. Baru bisa dikatakan setuju. Anda yang demen akan gorengan. Rasanya anda memilih pro. Mana yang akan kita masukan. Daun pisang ataukah Plastik bungkus ?

  Daun pisang. Apabila dibakar. Akan muncul arang-arang hitam. Sedangkan Plastik. Apabila itu dibakar. Pasti ada bekas yang akan terbang. Itu saja dalam persepsi percobaan. Plastik dapat atau bisa hancur dalam waktu yang cukup lama. Sedangkan daun pisang. Hanya hancur dalam waktu yang cepat. Sekiranya satu hari bisa hancur.

  Rumor itu baru bisa terjawab. Jika kita menganalisa dengan pikiran matang dan masak. Anda tak akan pernah kebingungan. Mana yang akan dimasukkan. Mana yang tidak dimasukkan. Jadi kesimpulan Ariyanda. Bungkus Plastik tak akan pernah lekang oleh waktu dan zaman. Tapi itu rasanya akan lain mungkin. Bila Plastik berganti dengan daun pisang. Apa yang akan terjadi ini selanjutnya ? Hanya waktu yang menjawab dan melibas semuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar