Salah memilih hiburan sedikit saja, bisa jadi
anda yang menjadi korbannya hiburan. Lantaran acara televisi itu pula. Banyak
orang yang sekedar dan hanya memprotes salah satu jenis acara yang anda
keluhkan. Sehingga berujung peneguran acara yang dikeluhkan oleh pemirsa setia
di rumah ke Komisi Penyiaran Indonesia. Memang hiburan tersebut seperti yang
anda duga saat ini adalah hiburan yang tidak berkualitas. Yang umum hanyalah
berita dan gelar wicara. Dan selain itu juga ada acara yang bukan berita dan
gelar wicara. Contohnya adalah dari parodi sandiwara. Drama seri. Bahkan sampai
dengan acara yang berbau seks juga disuguhkan dalam suatu acara hiburan. Yang
tayang setiap jam prime time. Antara jam 19.00 sampai dengan 24.00 WIB. Anda
sebagai pemirsa kudu teliti apa yang anda pilih dalam memutuskan pilihan,
terutama memilih acara televisi. Salah sedikit saja bisa berakibat tidak
menyenangkan. Anda rugi. Yang menyiarkan tentu saja rugi. Semuanya karena salah
menerapkan prinsip hiburan. Jangan salahkan KPI. Lagian anda dan stasiun
televisi saja yang membuat acara tidak mendidik. Menghibur. Dan inspiratif.
Korban akan hiburan acara di televisi. Bisa
acara musik. Bisa juga karena acara promosi. Ada juga acara seks yang sekedar
memamerkan adegan mesra yang berbau vulgar. Anda tertarik dan anda mencoba
meniru mereka. Sehingga orang lain yang rugi. Anda juga rugi. Kalau nggak
yakin. Kenapa nggak nonton acara berita saja yang mendidik ? Sangat sedikit
stasiun televisi di Indonesia yang membuat acara hiburan edukatif. Dan
inspiratif. Juga interaktif. Stasiun televisi di Indonesia ibarat anak autis,
hiperaktif, dan bla bla bla. Mata kanan anda melihat dari sisi kanan, sedangkan
mata kiri anda melihat dari sisi kiri. Semuanya ada gunanya, sekedar untuk
menonton televisi. Tetapi jika acara yang anda lihat di seluruh channel
banyakan yang jelek ? Saatnya matikan televisi. Kemudian makan mie instan.
Minum kopi panas. Dan minum air teh panas. Kemudian berbaring di tempat tidur.
Membayangkan. Dan tertidur dengan pulas ? masih kurang puas ? cobalah untuk
menghancurkan perabotan. Tetapi sama saja ketahuan. Jangan coba lakukan hal
tersebut. Berbahaya bagi anda. Dan juga dapat keluarga anda marah. Stress
memang.
Kartun yang identik akan kata-kata kasar dan
adegan kekerasan. Bisa jadi anda pilih. Untuk melampiaskan kekesalan anda.
Tetapi sama saja meniru seperti Revino S Asal Semarang. Dengan sabuk
sekolahnya. Mencoba meniru. Dan akhirnya maut menjemput. Rasanya tidak mungkin
jika anda menonton kartun yang terkesan kekanak-kanakan ? maunya mengikuti
trend. Tetapi bukan begitu caranya. Acara untuk anak-anak ada yang mendidik dan
tidak mendidik. Mau acara yang mendidik untuk anak ? cobalah lirik Trans 7. mau
acara anak tidak mendidik ? cobalah anda lirik stasiun televisi yang menyiarkan
kartun. Tapi semuanya ada resiko saat anak anda memilih acara hiburan yang pas
untuk anak anda. Bisa mengikuti. Bisa juga memperoleh pengetahuan yang
berlimpah ruah, seperti beras baru panen dan menguning.
Acara zaman sekarang. Lebih mementingkan
rating ketimbang hal yang penting dan yang umum lainnya. Padahal sejatinya
rating itu bukanlah segalanya. Yang terpenting adalah siasat acaranya. Mendidik
atau tidaknya. Berkualitas atau tidaknya. Dan segalanya tentang penyiaran.
Banyak cara stasiun televisi untuk memikat hati para pemirsa setianya dengan
cara mereka sendiri. termasuk dengan cara pemaksaan. Padahal tindakan pemaksaan
dapat melanggar hukum dan kode etik penyiaran. Dan juga kode etik yang lainnya.
Tidak perlu dengan cara pemaksaan. Cukup membuat acara yang bagus. Dan biarkan
pemirsa menonton. Seperti anda membuat suatu masakan. Jika sudah matang.
Biarkan anak anda mencoba masakan anda. Jika enak. Maka akan diberi acungan
jempol. Jika ada yang kurang. Tambahkan bumbu yang pas dengan masakan anda.
jika tidak enak. Sebaiknya buang masakan yang anda buat. Ini berlaku untuk
acara televisi. Jika bagus memperoleh respon baik. Jika jelek memperoleh respon
yang jelek. Semuanya bergantung pada pemirsa. Termasuk anda.
Mulai dari pertandingan sepakbola sampai
dengan kuis semuanya lengkap. Silahkan pencet tombol remote control anda. Dan
tonton. Setelah anda puas menonton. Apa yang anda rasakan ? sudah cukup. Jika
kurang. Tonton lagi acaranya yang lain. Sampai mata anda dan badan anda mabuk
seperti minuman keras. Yang dapat berakibat badan lemas. Semakin lama anda
begadang. Semakin lama tubuh anda lemas. Dan darah menjadi berkurang. Jangan
salahkan acara televisi. Salahkan diri anda. Ada pepatah mengatakan. Jika sudah
terlanjur menyesal kemudian. Pepatah lainnya. Bercukup-cukup dahulu. Baru
berpuas-puas kemudian. Rasanya pepatah ini tidak ada yang salah. Bisa jadi
pelajaran bagi anda.
Mulai dari yang baik sampai dengan yang saruh
semuanya ada di layar kaca anda. Tapi satu yang harus anda ingat. Salah pilih
atau meniru seperti dalam acara televisi sedikit saja. Dapat berakibat fatal.
Sehingga anda menjadi korban acara yang saruh tersebut. Banyak Acara televisi
di Indonesia sekarang cenderung ke pornografi. Penyebab stasiun televisi
membuat acara yang berbau pornografi antara lain UUD Pornografi yang jeratan
hukumannya rendah. Mengikuti trend di luar negeri. Dan semacamnya. Dapat memicu
masalah ini. Peran Kominfo, Pemerintah, dan pemirsa juga KPI berperan penting
untuk menyelesaikan masalah ini sampai ke akar-akarnya.
Jika sudah terlanjur menonton televisi dan
ternyata membuat anda terluka, trauma, sampai ingin membunuh diri anda ?
lantaran merasa jadi korbannya acara hiburan. Jangan salahkan diri anda.
Salahkan yang menyiarkan acara tidak mendidik dan berkualitas tinggi. Saatnya
beranjak ke TV Digital dari sekarang jika anda sanggup !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar