Ariyanda teringat sebelum desa ini bernama
Banjarwaru. Ceritanya masih legenda sekali. Dan menjadi mitos. Tapi ternyata
penamaan desa Banjarwaru membuat Ariyanda terkejut. Karena apa. Karena penamaan
desa ini yang unik. Dan fenomenal. Sehingga disebut desa yang fenomenal. Oh ya.
Aku ada yang lupa. Banjarwaru. Berasal dari dua kata. Banjar berarti sebuah
tempat. Dan kata Waru berarti nama kembang. Rasanya tepat dan benar dijuluki
Banjarwaru. Alias anak Anbanas.
Di tengah malam. Semuanya sepi. Sudah biasa.
Ada yang nyanyi sambil main gitar akustik. Ada juga yang tidur. Ada yang online
di internet. Dan masih banyak lagi. Dan kebiasaan tersebut itu turun temurun.
Dari dahulu sampai sekarang tetap melakukan kebiasaan tersebut. Pada saat bulan
puasa. Banyak yang menyalakan mercon. Itu sudah tradisi. Dari zaman dulu.
Anak-anak di desa Banjarwaru juga melakukan tradisi. Tradisinya bukan tradisi
adat. Tapi tradisi anak baru gede. Atau disebut juga ABG. Meskipun terbilang
sederhana. Tapi jauh dari keramaian kota besar.
Saya Ariyanda. Dan seluruh Anak Banjarwaru
Asli mengucapkan selamat sejahtera untuk semuanya. Indonesia. Dan desa
Banjarwaru akan tetap dikenang sampai selama-lamanya. Saya juga mengucapkan
minta maaf kepada anak desa lain yang bersikap arogan. Dan memohon maaf atas
segala kesalahan yang pernah Anbanas lakukan. Semoga. Dari kami Anbanas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar